MEMAAFKAN ORANG LAIN DENGAN KASIH DAN PENGAMPUNAN
Kita sebagai makhluk sosial yang bergaul di tengah masyarakat, tentu
saja dalam kehidupan kita sehari- hari terkadang atau bahkan sering kita
mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya atau sikap-sikap yang
seharusnya tidak kita dapatkan, mungkin dari tetangga, teman sejawat,
atau siapa saja yang kita jumpai dalam kehidupan keseharian kita.
Sikap-sikap tersebut, tidak jarang menimbulkan kerugian bagi kita; nama
baik kita tercemar, kehilangan harta, dijauhi oleh masyarakat, dan lain
sebagainya. Keadaan ini sering membuat kita marah dan kecewa, sehingga
kita ingin membalas perbuatan orang-orang tersebut dan sulit untuk
memaafkan.
Pada kesempatan kali ini,saya ngin menyampaikan bagaimana caranya
agar kita mudah memaafkan orang lain, dan melapangkan dada kita dari
sikap-sikap manusia yang berbuat salah kepada kita
PERTAMA
kita meyakini bahwa perbuatan orang kepada kita adalah bagian dari takdir Tuhan yang sudah dirancangnya.
KEDUA:
Ingatlah bahwa kita banyak melakukan perbuatan dosa.
Oleh karena dosa-dosa yang kita lakukan, maka wajar ada orang yang
berbuat aniaya kepada kita. Allah menakdirkan hal tersebut sebagai
pengingat bagi kita yang banyak melakukan dosa atau juga sebagai balasan
karena kita pernah berbuat aniaya kepada orang lain.
KETIGA:
Tanamkan pada diri kita bahwa bersabar dan memaafkan merupakan perintah Tuhan.
.
KE EMPAT:
Hendaklah kita tanamkan di jiwa kita sebuah prinsip bahwa balasan itu tergantung bentuk perbuatannya.
Ketika kita sadar bahwa kita adalah orang yang banyak berbuat dosa
kepada Tuhan baik disebabkan oleh hati kita, lisan kita, atau
anggota badan kita, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari,
maka tentunya kita akan amat sangat butuh ampunan Tuhan. Dengan kita memberikan maaf kepada orang-orang yang telah
bersalah kepada kita, orang-orang yang bersifat buruk kepada kita,
dengan amalan ini kita berharap Tuhan pun mengampuni kita atas perbuatan
dosa kita dan aniaya kita terhadap diri sendiri.
Kita berharap, ketika kita mudah memaafkan orang lain, mudah-mudahan Tuhan pun akan mudah memaafkan segala kesalahan kita. Inilah buah dari
prinsip “balasan itu tergantung jenis atau bentuk amalan yang
dilakukan”.
KELIMA
Jika kita mampu untuk mengendalikan diri kita untuk tidak membalas, perbuatan ini adalah sebuah kebaikan yang besar.
Apabila kita mampu menguasai diri kita untuk tidak membalas orang-orang
yang berbuat aniaya kepada kita meskipun kita mampu melakukannya, maka
untuk mengendalikan diri kita pada
perkara-perkara yang lainnya, itu akan menjadi lebih mudah. Jadi
kebaikan ini akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang lainnya. Demikianlah
sunatullahnya, kebaikan akan membuahkan kebaikan yang lain.
KEENAM
Perbuatan membalas akan menyeret kita melakukan aniaya kepada orang lain
Kita harus ingat, bahwa perbuatan aniaya itu akan menyeret kita
melakukan perbuatan aniaya kepada orang yang menganiaya kita karena suli
seseorang untuk membalas suatu perbuatan dengan balasan yang pas.
Hampir semua orang yang membalas, mereka akan membalas dengan perbuatan
aniaya yang lebih. Sehingga yang sebelumnya dia adalah orang yang
dizalimi, tetapi dengan membalas kemudian melakukan balasan yang lebih,
keadaan pun berganti, dia menjadi orang yang zalim. Ini adalah kerugian
yang sangat besar.
"I AM LOVE
I AM GENERATION OF
I DONT TAKE PLEASURE IN SEEING PEOPLE'S TROUBLE'
I LOVE
I FORGIVE' -AGNEZMO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar